Aku adalah sebuah bilangan EF yang habis dibagi 3. Jika aku dibalik menjadi FE maka aku adalah bilangan kuadrat. Siapakah aku?
Jika kamu tahu jawabannya, tulis di kolom komentar yaa!!
Aku adalah sebuah bilangan EF yang habis dibagi 3. Jika aku dibalik menjadi FE maka aku adalah bilangan kuadrat. Siapakah aku?
Jika kamu tahu jawabannya, tulis di kolom komentar yaa!!
Halo, Sobat Kampus!
Setahun sudah Indonesia menghadapi era pandemi
Covid-19. Pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah terjadi cukup lama ini
memberikan dampak yang cukup signifikan ke seluruh sektor kehidupan masyarakat,
khususnya pada sektor ekonomi. sektor ekonomi yang semula masih menerapkan cara
konvensional mau tidak mau harus menyesuaikan diri pada perkembangan teknologi
dan internet yang ada.
Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat
ini sedang berkembang dengan pesat. Hal ini dibuktikan pada data Hootsuite yang
berisi data pengguna smartphone, internet, dan sosial media di Indonesia
pada Januari 2019 dan 2020. Diketahui pada tahun 2019, sebanyak 150 juta
penduduk dari 268,2 juta penduduk Indonesia telah menggunakan Internet dan
aktif bermedia sosial. Sedangkan pada tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar
17% pada pengguna internet dan 8% pada pengguna media sosial.
Dilihat dari banyaknya pengguna teknologi dan internet
ini, menunjukkan bahwa teknologi dan internet semakin lama semakin menguasai
dunia dengan mengubah pola perilaku masyarakat. Masyarakat mulai merasakan
kemudahan yang didapatkan ketika mereka memanfaatkan perkembangan teknologi dan
internet. Beberapa kemudahan yang dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu
kemudahan dalam mendapatkan informasi secara cepat serta dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan efektif dan efisien. Hal ini menjadi gejala positif yang dapat
dilihat sebagai peluang oleh seorang wirausahawan, sehingga saat ini wirausahawan
harus mulai mempertimbangkan media digital sebagai media pemasaran dan
mengurangi pemasaran secara konvensional karena dinilai sudah tidak efektif.
Cara pemasaran yang dinilai efektif pada saat ini adalah dengan digital
marketing, hal ini didukung oleh fakta bahwa rata-rata masyarakat
menggunakan internet perharinya adalah 8 jam 36 menit (Hootsuite, Januari
2019).
Digital marketing adalah kegiatan pemasaran suatu
produk oleh perusahaan dengan memanfaatkan media digital atau internet.
Penggunaan digital marketing banyak memberikan manfaat bagi perusahaan, antara
lain:
a. Penggunaan media
digital sebagai wadah pemasaran dapat dilakukan dengan secara realtime, cepat,
dan menjangkau area yang luas.
b. Dengan menggunakan
digital marketing, informasi mengenai pemasaran dapat dengan cepat diketahui,
seperti informasi kunjungan dan jumlah penjualan, sehingga perusahaan dapat
dengan cepat mengevaluasi kinerja dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.
c. Jika dibandingkan
dengan metode pemasaran secara konvensional, digital marketing menggunakan
biaya yang murah dan efektif. Menurut Gartner’s Digital Marketing Spend Report,
anggaran untuk melakukan pemasaran melalui digital menghemat 40% anggaran jika
dibandingkan dengan konvensional.
d.
Digital marketing
membuat nama perusahaan menjadi lebih baik karena eksistensi dunia maya.
Jenis digital marketing yang dapat dilakukan sangat
beragam. Dimulai dari website, sosial media, iklan, email, video marketing,
hingga sistem mesin pencari atau Search Engine Marketing.
a. Website
Website dapat
digunakan untuk memasarkan produk yang akan dijual. Untuk memanfaatkan website
dalam melakukan digital marketing, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah dengan memutuskan nama domain untuk alamat web, selanjutnya dilakukan
perancangan website dengan memperhatikan tampilan visual serta fitur yang akan
digunakan. Setelah perancangan selesai, maka dilakukan pembangunan web.
Pembangunan web ini dapat dilakukan dengan memprogram sendiri atau oleh pihak
lain
b. Optimasi Mesin pencari
Optimasi mesin
pencari adalah cara untuk mengoptimalkan halaman website agar website yang
telah kita buat dapat secara mudah terdeteksi oleh mesin pencari. Hal yang
harus dilakukan dalam mengoptimasi mesin pencari adalah merubah pemrograman,
konten dan struktur web, dan membangun tautan ke web.
c.
Media sosial
Maraknya
pengguna media sosial saat ini menjadi peluang perusahaan dalam memasarkan
produknya. Media sosial yang dapat digunakan contohnya Instagram, twitter,
wechat, dan facebook.
d. Iklan Online
Iklan yang dipasang di internet ini
dapat dipasang diwebsite koran online, blog, youtube, aplikasi smartphone,
dan lain sebagainya.
e. Email
Saat ini email
tidak hanya digunakan untuk mengirim pesan, tetapi dapat digunakan juga untuk
melakukan promosi produk. Email dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalin
hubungan dengan konsumen yang sudah ada dan konsumen potensial.
f.
Video Marketing
Pemasaran menggunakan
video adalah yang paling marak digunakan oleh perusahaan. Video produk dapat
ditampilkan di platform youtube, twitter, Instagram, facebook, dan lain
lain. Maraknya penggunaan video marketing diakibatkan oleh maraknya pengguna
media sosial dan platform youtube.
Berdasarkan peluang-peluang yang ada serta kelebihan
yang ditawarkan oleh digital marketing, dibutuhkan strategi dan taktik
yang tepat dalam melakukan digital marketing agar usaha dapat tumbuh dan
berkembang, dapat bersaing dengan produk serupa, serta produk yang dihasilkan
dapat dikenal oleh masyarakat luas. Wirausahawan dapat menggunakan konsep SOSTAC
marketing diagram. Konsep yang dikembangkan pertama kali oleh Paul R
pada tahun 1990-an ini adalah kepanjangan dari Situation analysis,
Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control. SOSTAC menjadi
kerangka perencanaan dalam mengindentifikasi masalah pemasaran pada perusahaan.
Tahapan pertama dalam melakukan rancangan pemasaran
digital adalah dengan melihat Situation Analysis yang bertujuan untuk
mengetahui situasi dari proses pemasaran. Untuk mengetahui situasi proses
pemasaran ini dibutuhkan berbagai data mengenai keadaan internal dan eksternal
perusahaan. Data yang dibutuhkan tersebut dapat ditemukan dengan melakukan
analisis mengenai kondisi atau tingkat efektifitas pemasaran yang sudah
dilakukan, analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats)
pada konsumen, competitor, serta lanskap kanal digital.
Tahapan terpenting dalam merencanakan digital
marketing adalah Objectives, tahapan ini terfokus pada batasan-batasan
tujuan yang harus dicapai melalui strategi yang akan dirumuskan. Penetapan
stategi ini dengan menggunakan metode 5S (Sell, Serve, Speak, Save, and
Sizzle).
Tahapan ketiga adalah Strategy. Ditahap ini,
perusahaan merumuskan strategi-strategi digital marketing agar tujuan
yang telah ditetapkan tercapai dan mempersiapkan alternatif strategi saat
terjadi keadaan yang tidak diinginkakan. Metode untuk melakukan perencanaan
strategi ini adalah metode STOP (Segment, Target, Market, Online
Value Preposition and Positioning) dan SIT.STOP (Sequence or
Stage, Integration and Tools). Inilah yang akan menjadi pedoman dalam meraih
tujuan perusahaan.
Tahapan keempat adalah Tactics. Tahapan ini
merupakan penjabaran detail dari tahapan yang dilakukan untuk pelaksanaan
sebuah strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik
yang dapat dilakukan ditahapan ini adalah 7P Marketing Mix, antara lain Product,
Price, Place, Promotion, People, Process, and Partnership.
Tahapan kelima dalam proses perencanaan pemasaran
digital adalah Action. Ditahapan ini dilakukan taktik yang telah
ditetapkan dalam tahapan sebelumnya. Dalam menjalankan tahapan ini juga dapat
dibuat rangkaian proses kerja yang terstruktur dan mempersiapkan manajemen
risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan tahapan ini agar hambatan dapat
dicegah dan tercapainya tujuan perusahaan.
Tahapan terakhir dalam merencanakan pemasaran digital
perusahaan adalah Control. Pada tahapan ini, perusahaan memeriksa dan
mengevaluasi pelaksanaan tahapan yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya apakah
sudah berhasil atau belum.
Dengan mengikuti dan menyelesaikan tahapan SOSTAC tersebut, maka perusahaan dapat mulai memasarkan produknya dengan digital. Digital marketing ini diharapkan dapat mempermudah interaksi antara pengusaha dan konsumen serta serta memperluas pasar dan produk.
Referensi :
Hendarsyah, Decky. 2020. Pemasaran Digital Dalam Kewirausahaan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. 9(1): 25-43.
Purwana, Dedi. Digital Marketing-Part#1. Youtube, diunggah oleh Dedi Purwana Channel, 29 Maret 2021. https://youtu.be/n9yB-KGt_2k. Diakses pada 4 April 2021.
Priyandana, Andika. 2016. Merencanakan Digital Marketing Dengan SOSTAC. https://gintong.me/2016/06/07/merencanakan-digital-marketing-dengan-sostac/. Diakses pada 4 April 2021.
Oleh : Nazzala Yunika Nurrizqi (1706620046)
Halo, Sobat Kampus!
Saat ini teknologi dan internet di Indonesia sedang
berkembang dengan pesat. Beberapa sektor masyarakat di Indonesia mulai
bertransformasi ke arah digitalisasi, salah satunya adalah sektor ekonomi khususnya
kewirausahaan atau yang biasa disebut dengan kewirausahaan digital. Menurut
Eddy Soeryanti Soegoto, kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dijalankan oleh
seseorang berdasarkan inovasi agar muncul sesuatu yang baru, mempunyai nilai
tambah, dan berguna bagi banyak orang sedangkan kewirausahaan digital adalah
upaya pemanfaatan teknologi informasi ke dalam berwirausaha. Orang yang
menjalankan usaha ini disebut wirausahawan.
Menurut Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, menteri
koperasi dan UKM, jumlah
wirausahawan di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 3,10% dari total jumlah
penduduk, maka dari total 225 juta jiwa penduduk Indonesia terdapat 6,9 juta jiwa yang
menjadi wirausahawan. Jumlah ini masih menunjukkan presentase yang tergolong
kecil dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki rasio
6%, Singapura 7%, dan Thailand 5%. Oleh karena itu, pemerintah mulai mendorong
masyarakatnya untuk mulai berwirausaha.
Alasan pemerintah mendorong masyarakatnya dalam
berwirausaha adalah kewirausahaan dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional.
Peran kewirausahaan yang lain adalah membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan
pendapatan nasional, mengurangi kesenjangan ekonomi dan nasional, mendorong
terciptanya masyarakat adil dan makmur, menambah investasi, serta menambah
pemasukan pajak.
Ada alasan mengapa jiwa kewirausahaan di Indonesia
masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga lain.
Faktor tersebut antara lain:
1. Pola pendidikan Indonesia kurang memberikan edukasi mengenai kewirausahaan,
sehingga hanya segelintir orang yang mengetahui pentingnya berwirausaha
2. Pola pikir dan budaya masyarakat yang cenderung ingin menjadi pegawai
saja, sebagian masyarakat lebih memilih untuk menjadi pegawai negeri.
3. Mental yang rendah dalam memulai suatu bisnis. Sebagian masyarakat akan
memiliki beribu alasan jika didorong untuk melakukan usaha.
Di era milenial saat ini, semua orang akan beralih ke
teknologi masa kini. Inilah alasan mengapa kewirausahaan harus melakukan
digitalisasi. Penerapan digitalisasi ke dalam wirausaha banyak memberikan
manfaat, segala sesuatu menjadi lebih cepat, mudah, dan terjangkau.
Digitalisasi menawarkan sumber daya dan cara baru yang dapat dimanfaatkan oleh
wirausahawan untuk menjalankan bisnisnya. Misalnya memanfaatkan sosial media
untuk mempromosikan produknya dan chatbot berbasis AI, ini akan menjadi
daya tambah wirausaha.
Perkembangan mobile internet, cloud technology,
internet of things, dan big data yang sudah berkembang cukup
signifikan, biaya internet yang murah, maraknya pengguna media sosial, dan
meningkatnya pengguna internet menjadi peluang sekaligus tantangan dalam
menjalankan kewirausahaan digital di Indonesia, semua ini tergantung pada
kemampuan adaptasi sebuah wirausaha dan daya daya kreativitas seorang
wirausahawan.
Terdapat lima tipe dasar bisnis digital menurut Allen (2019), antara
lain:
1.
Content-Based
Business
Perusahaan berupaya untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan
menyediakan konten yang spesifik dalam format digital. Tantangan utama dalam
tipe bisnis ini adalah bagaimana mencari topik yang tepat, dan perlu upaya
untuk melakukan pemutakhiran konten secara konsisten.
2.
Community-Based
Business
Perusahaan menawarkan nilai dengan cara menyediakan forum diskusi dan
konten spesifik yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penggunanya.
3.
Online Store
Adalah platform penjualan produk barang atau jasa, untuk memperluas
pasar dapat bekerjasama dengan pengusaha lain yang memiliki produk bagus.
4.
Matchmaking
Business
Dengan mempertemukan sekelompok orang yang sebelumnya tidak terhubung. Nantinya
perusahaan akan mendapatkan penghasilan ketika berhasil mempertemukan kedua
belah pihak.
5.
Promotion
Business
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik pelanggan baru ke suatu bisnis yang
sudah ada, kegiatan ini dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
seperti media sosial.
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin
terjadi dalam menjalankan wirausaha diperlukan strategi bisnis yang baik. Berikut
adalah strategi bisnis yang dapat dilakukan:
1. Tingkatkan kemampuan dalam berkompetitif dengan meningkatkan tingkat
kepuasan pelanggan, hal yang dilakukan contohnya memberikan bonus produk agar
konsumen tetap loyal ke bisnis yang kita jalankan.
2. Tingkatkan kemampuan dalam menghubungkan dunia offline dan dunia online.
3. Tingkatkan cybersecurity untuk melindungi data perusahaan.
4. Tingkatkan kemampuan dalam mengolah big data.
5. kapabilitas digital untuk mendukung bisnis untuk masuk ke dunia digital.
Selain strategi bisnis, bekal untuk menghadapi
tantangan dan perubahan yang akan terjadi di era digitalisasi adalah mental dan
sikap wirausahawan yang baik. Mental dan sikap wirausahawan yang baik antara
lain:
1. Selalu berpikir positif
Sikap utama yang
harus dimiliki oleh wirausahawan adalah selalu berpikir positif. Dengan
berpikir positif akan mendorong kita agar selalu melihat segala hal secara
terbuka dan akan mendapatkan ide yang kreatif dan inovatif. Selain itu, dengan
menanamkan pikiran yang positif akan menghasilkan pula tindakan yang positif.
2. Memiliki tekad yang kuat
Dengan memiliki
tekad yang kuat, kita akan mampu menjalani rencana bisnis yang telah kita
tetapkan. Tekad yang kuat menjadi gambaran seberapa serius wirausahawan dalam
menjalankan bisnisnya.
3. Memiliki rasa pantang menyerah
Dalam
menjalankan bisnis tidak sedikit kita menghadapi tantangan dan hambatan, memiliki
rasa pantang menyerah menjadi cara dalam menghadapinya. Dengan memiliki sikap
tahan banting terhadap berbagai masalah ini akan mengantarkan wirausahawan
dalam mencapai kesuksesannya.
4. Keinginan untuk mempelajari hal-hal baru
Masyarakat dapat
dengan mudah mengalami perubahan, apabila wirausahawan tidak memiliki keinginan
untuk mempelajari hal-hal yang baru maka kita akan tertinggal terhadap
perubahan.
5. Berani mengambil resiko
Sebagai
wirausahawan, kita akan senantiasa dikelilingi oleh hambatan dan rintangan.
Keputusan yang diambil oleh seorang wirausahawan sangat mempengaruhi
keberhasilan dan masa depan usaha. Dengan ini, seorang wirausahawan dituntut
untuk terus berpikir keras dan berani mengambil resiko.
6. Disiplin
Disiplin merupakan salah satu sikap yang harus dimilikioleh seorang wirausahawan. Seorang wirausahawan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan.
Referensi :
Etsa. 2020. Kewirausahaan
Digital (Digital Entrepreneurship).
https://binus.ac.id/malang/2020/12/kewirausahaan-digital-digital-entrepreneurship/. Diakses pada 21 Maret 2021.
Kurniawan, Kanada.
2020. Tujuh Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli.
https://projasaweb.com/pengertian-kewirausahaan/. Diakses pada 21 Maret 2021.
Purwana, Dedi. “Wirausaha Digital Itu Keren #1” YouTube, diunggah oleh
Dedi
Purwana Channel, 23 September 2020. https://youtu.be/CSuIqBJZcgA. Diakses pada 20 Maret 2021.
Purwana, Dedi. “Wirausaha Digital Itu Keren #2” YouTube, diunggah oleh
Dedi
Purwana Channel, 23 September 2020. https://youtu.be/nOSKYkkI81A.
Diakses pada 20 Maret 2021.