Rabu, 26 Mei 2021

Kuis Matematika #1

Aku adalah sebuah bilangan EF yang habis dibagi 3. Jika aku dibalik menjadi FE maka aku adalah bilangan kuadrat. Siapakah aku?


Jika kamu tahu jawabannya, tulis di kolom komentar yaa!!

Selasa, 25 Mei 2021

Simbol (÷) dan Fakta-Faktanya

Tahukah kamu simbol (÷) sebenarnya memiliki namanya tersendiri loh, Apakah kalian tahu? Iya benar, namanya adalah Obelus. Obelus pertama kali digunakan di buku aljabar karangan Johann Rahn pada tahun 1659. Namun, sekarang obelus ini sudah tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai tanda pembagian untuk Internasional. Hal ini dikarenakan dibeberapa negara tanda obelus memiliki arti pengurangan. Oleh karena itu, sesuai dengan standar ISO, kamu bisa menggunakan tanda (/) alih-alih (÷) sebagai tanda pembaginya yaa!

Cara Cepat Menghitung Presentase

Halo semuanya, kali ini mimin punya cara cepat untuk menghitung presentase nih. Mau tahu caranya? Perhatikan contoh soal di bawah ini yaaa!

Contoh :
Berapa hasil 30% dari 850?

Jawaban :
Lakukan pembagian terhadap masing-masing nilai dan presentasenya dengan angka 10.
30:10 = 3
850:10 = 85

Setelah itu, kalikan kedua hasil diatas, maka 30% dari 850 adalah 3 x 85 atau 255

Bagaimana? Mudah, 'kan?

Minggu, 04 April 2021

Pentingnya Digital Marketing di Masa Pandemi

Halo, Sobat Kampus!

Setahun sudah Indonesia menghadapi era pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah terjadi cukup lama ini memberikan dampak yang cukup signifikan ke seluruh sektor kehidupan masyarakat, khususnya pada sektor ekonomi. sektor ekonomi yang semula masih menerapkan cara konvensional mau tidak mau harus menyesuaikan diri pada perkembangan teknologi dan internet yang ada.

Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan pesat. Hal ini dibuktikan pada data Hootsuite yang berisi data pengguna smartphone, internet, dan sosial media di Indonesia pada Januari 2019 dan 2020. Diketahui pada tahun 2019, sebanyak 150 juta penduduk dari 268,2 juta penduduk Indonesia telah menggunakan Internet dan aktif bermedia sosial. Sedangkan pada tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar 17% pada pengguna internet dan 8% pada pengguna media sosial. 

Dilihat dari banyaknya pengguna teknologi dan internet ini, menunjukkan bahwa teknologi dan internet semakin lama semakin menguasai dunia dengan mengubah pola perilaku masyarakat. Masyarakat mulai merasakan kemudahan yang didapatkan ketika mereka memanfaatkan perkembangan teknologi dan internet. Beberapa kemudahan yang dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu kemudahan dalam mendapatkan informasi secara cepat serta dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien. Hal ini menjadi gejala positif yang dapat dilihat sebagai peluang oleh seorang wirausahawan, sehingga saat ini wirausahawan harus mulai mempertimbangkan media digital sebagai media pemasaran dan mengurangi pemasaran secara konvensional karena dinilai sudah tidak efektif. Cara pemasaran yang dinilai efektif pada saat ini adalah dengan digital marketing, hal ini didukung oleh fakta bahwa rata-rata masyarakat menggunakan internet perharinya adalah 8 jam 36 menit (Hootsuite, Januari 2019).

Digital marketing adalah kegiatan pemasaran suatu produk oleh perusahaan dengan memanfaatkan media digital atau internet. Penggunaan digital marketing banyak memberikan manfaat bagi perusahaan, antara lain:

a.      Penggunaan media digital sebagai wadah pemasaran dapat dilakukan dengan secara realtime, cepat, dan menjangkau area yang luas.

b.      Dengan menggunakan digital marketing, informasi mengenai pemasaran dapat dengan cepat diketahui, seperti informasi kunjungan dan jumlah penjualan, sehingga perusahaan dapat dengan cepat mengevaluasi kinerja dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.

c.     Jika dibandingkan dengan metode pemasaran secara konvensional, digital marketing menggunakan biaya yang murah dan efektif. Menurut Gartner’s Digital Marketing Spend Report, anggaran untuk melakukan pemasaran melalui digital menghemat 40% anggaran jika dibandingkan dengan konvensional.

d.         Digital marketing membuat nama perusahaan menjadi lebih baik karena eksistensi dunia maya.

Jenis digital marketing yang dapat dilakukan sangat beragam. Dimulai dari website, sosial media, iklan, email, video marketing, hingga sistem mesin pencari atau Search Engine Marketing.

a.       Website

Website dapat digunakan untuk memasarkan produk yang akan dijual. Untuk memanfaatkan website dalam melakukan digital marketing, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memutuskan nama domain untuk alamat web, selanjutnya dilakukan perancangan website dengan memperhatikan tampilan visual serta fitur yang akan digunakan. Setelah perancangan selesai, maka dilakukan pembangunan web. Pembangunan web ini dapat dilakukan dengan memprogram sendiri atau oleh pihak lain

b.       Optimasi Mesin pencari

Optimasi mesin pencari adalah cara untuk mengoptimalkan halaman website agar website yang telah kita buat dapat secara mudah terdeteksi oleh mesin pencari. Hal yang harus dilakukan dalam mengoptimasi mesin pencari adalah merubah pemrograman, konten dan struktur web, dan membangun tautan ke web.

c.        Media sosial

Maraknya pengguna media sosial saat ini menjadi peluang perusahaan dalam memasarkan produknya. Media sosial yang dapat digunakan contohnya Instagram, twitter, wechat, dan facebook.

d.       Iklan Online

Iklan yang dipasang di internet ini dapat dipasang diwebsite koran online, blog, youtube, aplikasi smartphone, dan lain sebagainya.

e.       Email

Saat ini email tidak hanya digunakan untuk mengirim pesan, tetapi dapat digunakan juga untuk melakukan promosi produk. Email dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalin hubungan dengan konsumen yang sudah ada dan konsumen potensial.

f.         Video Marketing

Pemasaran menggunakan video adalah yang paling marak digunakan oleh perusahaan. Video produk dapat ditampilkan di platform youtube, twitter, Instagram, facebook, dan lain lain. Maraknya penggunaan video marketing diakibatkan oleh maraknya pengguna media sosial dan platform youtube.

Berdasarkan peluang-peluang yang ada serta kelebihan yang ditawarkan oleh digital marketing, dibutuhkan strategi dan taktik yang tepat dalam melakukan digital marketing agar usaha dapat tumbuh dan berkembang, dapat bersaing dengan produk serupa, serta produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Wirausahawan dapat menggunakan konsep SOSTAC marketing diagram. Konsep yang dikembangkan pertama kali oleh Paul R pada tahun 1990-an ini adalah kepanjangan dari Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control. SOSTAC menjadi kerangka perencanaan dalam mengindentifikasi masalah pemasaran pada perusahaan.

Tahapan pertama dalam melakukan rancangan pemasaran digital adalah dengan melihat Situation Analysis yang bertujuan untuk mengetahui situasi dari proses pemasaran. Untuk mengetahui situasi proses pemasaran ini dibutuhkan berbagai data mengenai keadaan internal dan eksternal perusahaan. Data yang dibutuhkan tersebut dapat ditemukan dengan melakukan analisis mengenai kondisi atau tingkat efektifitas pemasaran yang sudah dilakukan, analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats) pada konsumen, competitor, serta lanskap kanal digital.

Tahapan terpenting dalam merencanakan digital marketing adalah Objectives, tahapan ini terfokus pada batasan-batasan tujuan yang harus dicapai melalui strategi yang akan dirumuskan. Penetapan stategi ini dengan menggunakan metode 5S (Sell, Serve, Speak, Save, and Sizzle).

Tahapan ketiga adalah Strategy. Ditahap ini, perusahaan merumuskan strategi-strategi digital marketing agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai dan mempersiapkan alternatif strategi saat terjadi keadaan yang tidak diinginkakan. Metode untuk melakukan perencanaan strategi ini adalah metode STOP (Segment, Target, Market, Online Value Preposition and Positioning) dan SIT.STOP (Sequence or Stage, Integration and Tools). Inilah yang akan menjadi pedoman dalam meraih tujuan perusahaan.

Tahapan keempat adalah Tactics. Tahapan ini merupakan penjabaran detail dari tahapan yang dilakukan untuk pelaksanaan sebuah strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik yang dapat dilakukan ditahapan ini adalah 7P Marketing Mix, antara lain Product, Price, Place, Promotion, People, Process, and Partnership.

Tahapan kelima dalam proses perencanaan pemasaran digital adalah Action. Ditahapan ini dilakukan taktik yang telah ditetapkan dalam tahapan sebelumnya. Dalam menjalankan tahapan ini juga dapat dibuat rangkaian proses kerja yang terstruktur dan mempersiapkan manajemen risiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan tahapan ini agar hambatan dapat dicegah dan tercapainya tujuan perusahaan.

Tahapan terakhir dalam merencanakan pemasaran digital perusahaan adalah Control. Pada tahapan ini, perusahaan memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tahapan yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya apakah sudah berhasil atau belum.

Dengan mengikuti dan menyelesaikan tahapan SOSTAC tersebut, maka perusahaan dapat mulai memasarkan produknya dengan digital. Digital marketing ini diharapkan dapat mempermudah interaksi antara pengusaha dan konsumen serta serta memperluas pasar dan produk.


Referensi :

Hendarsyah, Decky. 2020. Pemasaran Digital Dalam Kewirausahaan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. 9(1): 25-43.

Purwana, Dedi. Digital Marketing-Part#1. Youtube, diunggah oleh Dedi Purwana Channel, 29 Maret 2021. https://youtu.be/n9yB-KGt_2k. Diakses pada 4 April 2021.

Priyandana, Andika. 2016. Merencanakan Digital Marketing Dengan SOSTAC. https://gintong.me/2016/06/07/merencanakan-digital-marketing-dengan-sostac/. Diakses pada 4 April 2021.


Oleh : Nazzala Yunika Nurrizqi (1706620046)

Minggu, 21 Maret 2021

Kewirausahaan Digital di Era Milenial


Halo, Sobat Kampus!

Saat ini teknologi dan internet di Indonesia sedang berkembang dengan pesat. Beberapa sektor masyarakat di Indonesia mulai bertransformasi ke arah digitalisasi, salah satunya adalah sektor ekonomi khususnya kewirausahaan atau yang biasa disebut dengan kewirausahaan digital. Menurut Eddy Soeryanti Soegoto, kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dijalankan oleh seseorang berdasarkan inovasi agar muncul sesuatu yang baru, mempunyai nilai tambah, dan berguna bagi banyak orang sedangkan kewirausahaan digital adalah upaya pemanfaatan teknologi informasi ke dalam berwirausaha. Orang yang menjalankan usaha ini disebut wirausahawan.

Menurut Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, menteri koperasi dan UKM, jumlah wirausahawan di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 3,10% dari total jumlah penduduk, maka dari total 225 juta jiwa penduduk Indonesia terdapat  6,9 juta jiwa yang menjadi wirausahawan. Jumlah ini masih menunjukkan presentase yang tergolong kecil dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki rasio 6%, Singapura 7%, dan Thailand 5%. Oleh karena itu, pemerintah mulai mendorong masyarakatnya untuk mulai berwirausaha.

Alasan pemerintah mendorong masyarakatnya dalam berwirausaha adalah kewirausahaan dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional. Peran kewirausahaan yang lain adalah membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan nasional, mengurangi kesenjangan ekonomi dan nasional, mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur, menambah investasi, serta menambah pemasukan pajak.

Ada alasan mengapa jiwa kewirausahaan di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga lain. Faktor tersebut antara lain:

1.    Pola pendidikan Indonesia kurang memberikan edukasi mengenai kewirausahaan, sehingga hanya segelintir orang yang mengetahui pentingnya berwirausaha

2.    Pola pikir dan budaya masyarakat yang cenderung ingin menjadi pegawai saja, sebagian masyarakat lebih memilih untuk menjadi pegawai negeri.

3.    Mental yang rendah dalam memulai suatu bisnis. Sebagian masyarakat akan memiliki beribu alasan jika didorong untuk melakukan usaha.

Di era milenial saat ini, semua orang akan beralih ke teknologi masa kini. Inilah alasan mengapa kewirausahaan harus melakukan digitalisasi. Penerapan digitalisasi ke dalam wirausaha banyak memberikan manfaat, segala sesuatu menjadi lebih cepat, mudah, dan terjangkau. Digitalisasi menawarkan sumber daya dan cara baru yang dapat dimanfaatkan oleh wirausahawan untuk menjalankan bisnisnya. Misalnya memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan produknya dan chatbot berbasis AI, ini akan menjadi daya tambah wirausaha.

Perkembangan mobile internet, cloud technology, internet of things, dan big data yang sudah berkembang cukup signifikan, biaya internet yang murah, maraknya pengguna media sosial, dan meningkatnya pengguna internet menjadi peluang sekaligus tantangan dalam menjalankan kewirausahaan digital di Indonesia, semua ini tergantung pada kemampuan adaptasi sebuah wirausaha dan daya daya kreativitas seorang wirausahawan.

Terdapat lima tipe dasar bisnis digital menurut Allen (2019), antara lain:

1.    Content-Based Business 

Perusahaan berupaya untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan menyediakan konten yang spesifik dalam format digital. Tantangan utama dalam tipe bisnis ini adalah bagaimana mencari topik yang tepat, dan perlu upaya untuk melakukan pemutakhiran konten secara konsisten.

2.    Community-Based Business 

Perusahaan menawarkan nilai dengan cara menyediakan forum diskusi dan konten spesifik yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penggunanya.

3.    Online Store

Adalah platform penjualan produk barang atau jasa, untuk memperluas pasar dapat bekerjasama dengan pengusaha lain yang memiliki produk bagus.

4.    Matchmaking Business

Dengan mempertemukan sekelompok orang yang sebelumnya tidak terhubung. Nantinya perusahaan akan mendapatkan penghasilan ketika berhasil mempertemukan kedua belah pihak.

5.    Promotion Business 

Kegiatan ini bertujuan untuk menarik pelanggan baru ke suatu bisnis yang sudah ada, kegiatan ini dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi seperti media sosial.

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi dalam menjalankan wirausaha diperlukan strategi bisnis yang baik. Berikut adalah strategi bisnis yang dapat dilakukan:

1. Tingkatkan kemampuan dalam berkompetitif dengan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan, hal yang dilakukan contohnya memberikan bonus produk agar konsumen tetap loyal ke bisnis yang kita jalankan.

2.    Tingkatkan kemampuan dalam menghubungkan dunia offline dan dunia online.

3.    Tingkatkan cybersecurity untuk melindungi data perusahaan.

4.    Tingkatkan kemampuan dalam mengolah big data.

5.    kapabilitas digital untuk mendukung bisnis untuk masuk ke dunia digital.

Selain strategi bisnis, bekal untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang akan terjadi di era digitalisasi adalah mental dan sikap wirausahawan yang baik. Mental dan sikap wirausahawan yang baik antara lain:

1.    Selalu berpikir positif

Sikap utama yang harus dimiliki oleh wirausahawan adalah selalu berpikir positif. Dengan berpikir positif akan mendorong kita agar selalu melihat segala hal secara terbuka dan akan mendapatkan ide yang kreatif dan inovatif. Selain itu, dengan menanamkan pikiran yang positif akan menghasilkan pula tindakan yang positif.

2.    Memiliki tekad yang kuat

Dengan memiliki tekad yang kuat, kita akan mampu menjalani rencana bisnis yang telah kita tetapkan. Tekad yang kuat menjadi gambaran seberapa serius wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya.

3.    Memiliki rasa pantang menyerah

Dalam menjalankan bisnis tidak sedikit kita menghadapi tantangan dan hambatan, memiliki rasa pantang menyerah menjadi cara dalam menghadapinya. Dengan memiliki sikap tahan banting terhadap berbagai masalah ini akan mengantarkan wirausahawan dalam mencapai kesuksesannya.

4.    Keinginan untuk mempelajari hal-hal baru

Masyarakat dapat dengan mudah mengalami perubahan, apabila wirausahawan tidak memiliki keinginan untuk mempelajari hal-hal yang baru maka kita akan tertinggal terhadap perubahan.

5.    Berani mengambil resiko

Sebagai wirausahawan, kita akan senantiasa dikelilingi oleh hambatan dan rintangan. Keputusan yang diambil oleh seorang wirausahawan sangat mempengaruhi keberhasilan dan masa depan usaha. Dengan ini, seorang wirausahawan dituntut untuk terus berpikir keras dan berani mengambil resiko.

6.    Disiplin

Disiplin merupakan salah satu sikap yang harus dimilikioleh seorang wirausahawan. Seorang wirausahawan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. 

Referensi :

Etsa. 2020. Kewirausahaan Digital (Digital Entrepreneurship).

https://binus.ac.id/malang/2020/12/kewirausahaan-digital-digital-entrepreneurship/. Diakses pada 21 Maret 2021.

Kurniawan, Kanada. 2020. Tujuh Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli.

https://projasaweb.com/pengertian-kewirausahaan/. Diakses pada 21 Maret 2021.

Purwana, Dedi. “Wirausaha Digital Itu Keren #1” YouTube, diunggah oleh Dedi

Purwana Channel, 23 September 2020. https://youtu.be/CSuIqBJZcgA. Diakses pada 20 Maret 2021.

Purwana, Dedi. “Wirausaha Digital Itu Keren #2” YouTube, diunggah oleh Dedi

Purwana Channel, 23 September 2020. https://youtu.be/nOSKYkkI81A. Diakses pada 20 Maret 2021.

 

Oleh : Nazzala Yunika Nurrizqi (1706620046)